Senin, 16 April 2012

Membuat Susu Kedelai


Dibandingkan dengan susu sapi yang bisa menaikkan kolesterol, susu kedelai justru menurunkan kolesterol. Selain itu, susu kedelai juga kaya akan isoflavon. Dalam satu gelas susu kedelai terdapat lebih kurang 20 mg isoflavon, yaitu sumber antioksidan potensial.
 
Isoflavon bermanfaat untuk mengurangi kolesterol, mengurangi gejala menopause, mencegah osteoporosis, dan mengurangi risiko kanker. Untuk kecantikan kulit, antioksidan dalam isoflavon menjaga kehalusan dan kemulusan kulit. 

Berikut ini adalah cara sederhana membuat sendiri susu kedelai agar manfaat optimal bisa didapat:

1. Merendam
Bersihkan biji kedelai dan rendam dalam air selama 10-16 jam. Anda bisa menguliti biji kedelai dan membilasnya dengan air. Menguliti biji kedelai ini bakal membuat proses ekstrasi susu kedelai jadi lebih efisien.

2. Memanaskan (opsional)
Pemanasan ini boleh tidak dilakukan. Pemanasan ini hanya untuk menghilangkan bau langu yang ada di biji kedelai. Proses pemanasan bisa dilakukan dengan memasukkan biji kedelai yang sudah direndam ke dalam microwave selama dua menit.

3. Menggiling biji kedelai
Giling biji kedelai yang sudah direndam dengan satu liter air dalam mesin blender. Saring menggunakan kain untuk memisahkan ampas dengan sari susu kedelai.

4. Merebus susu kedelai
Panaskan susu kedelai sampai titik didih dan teruskan merebusnya selama lima sampai sepuluh menit. Tunggu sampai dingin dan susu kedelai siap diminum. Susu ini bisa disimpan dalam lemari es sampai tiga hari.

5. Memberi rasa (opsional)
Susu kedelai bisa diminum apa adanya, tapi bisa juga ditambahkan gula sebagai perasa. Dengan susu kedelai, Anda juga dapat membuat smoothies buah yang sangat sehat karena mengandung kedelai dan buah-buahan segar. (GHS/diy)
sumber : kompas.com

Susu Kedelai Bebas Kolesterol



Meski bentuknya kecil, kedelai bisa diolah menjadi berbagai macam produk makanan, salah satunya adalah susu kedelai. Komposisi susu kedelai hampir sama dengan susu sapi, oleh karena itu susu kedelai bisa digunakan sebagai pengganti susu sapi terutama bagi mereka yang alergi laktosa pada susu sapi.

Kelebihan lain susu kedelai dibanding susu sapi adalah tidak mengandung kolesterol sama sekali. Meski demikian, menurut Prof. Dr. Made Astawan, penulis buku Kandungan Gizi dan Aneka Bahan Makanan, kandungan kolesterol susu sapi masih tergolong sangat rendah bila dibandingkan dengan bahan pangan hewani lainnya. Karena itu tak perlu khawatir minum susu sapi.

Mutu protein susu kedelai juga hampir sama dengan mutu protein susu sapi. Protein eficiency ratio (PER) susu kedelai adalah 2,3 sedangkan PER susu sapi adalah 2,5. PER 2,3 artinya setiap gram protein yang dimakan akan menghasilkan pertambahan berat badan sebesar 2,3 gram. Dengan demikian, makin tinggi nilai PER mencerminkan makin baik mutu protein tersebut.

Secara umum susu kedelai mengandung vitamin B1, B2 dan niasin dalam jumlah yang setara dengan susu sapi atau ASI, serta mengandung vitamin E dan K dalam jumlah yang cukup banyak.

Meski begitu, susu kedelai tidak mengandung vitamin B12 dan kandungan mineralnya, terutama kalsium, lebih sedikit daripada susu sapi. Oleh karena itu, biasanya susu kedelai yang diproduksi pabrik selalu ditambah dengan mineral dan vitamin.
sumber : kompas.com

Lebih Jangkung dengan Susu Kedelai


Ada yang bilang, "tumbuh itu keatas bukan kesamping..." saya rasa ungkapan itu benar karena, kebanyakan orang mengidamkan tubuh tinggi sampai semampai. Cara-cara dengan biaya mahal pun rela ditempuh untuk mewujudkannya. Padahal, ada langkah lain yang lebih mudah, praktis, dengan biaya terjangkau. Konsumsi kedelai salah satunya.
Kedelai kaya akan protein nabati yang mengandung 22 asam amino untuk mencegah berbagai penyakit, dan sedikit lemak. "Susu dari kedelai selain menyehatkan juga berfungsi menambah berat badan," ujar dr.Samuel Oetoro, Sp.GK.
Kedelai baik untuk membangun otot, juga menguatkan tulang karena mengandung vitamin D serta kalsium. Susu kedelai juga mengandung isoflavon yang mirip hormon estrogen dan bersifat antikanker payudara sekaligus mencegah diabetes dan menguatkan matriks tulang. Protein kedelai mampu merangsang kelenjar pituitari untuk sekresi HGH (human growth hormone).
Banyak orang menganggap, pertumbuhan tinggi badan berhenti pada usia 17-18 bulan. "Sebenarnya bukan berhenti, tetapi kelenjar pituitari mengurangi sekresi HGH sampai 50 persen. Jadi, meski tak sepesat waktu di bawah usia 17 tahun, dengan usaha yang baik tubuh masih dapat tumbuh tinggi," paparnya.
Selain konsumsi olahan kedelai, untuk memperoleh hasil maksimal, harus didukung olahraga teratur. Minum susu kedelai dua gelas sehari, lanjutnya, dapat mencukupi kebutuhan tubuh akan protein.
Dr.Samuel mengingatkan bahwa susu kedelai hanya dapat bertahan lama bila disimpan dalam lemari pendingin. Kedelai juga mengandung sedikit methione, asam amino yang dapat menyebabkan hilangnya kalsium dalam tubuh. Karena itu, tak perlu berlebihan mengonsumsinya.
sumber : kompas.com


8 Manfaat Kedelai Bagi Kesehatan


Kita sering mengatakan bahwa kedelai dapat menjadi pengganti daging bagi mereka yang tergolong vegetarian. Kedelai merupakan gudang nutrisi dan Anda bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari sejumlah produk berbasis kedelai seperti susu kedelai, tahu, tauge, kacang, saus dan tepung.
Kedelai adalah jenis kacang-kacangan yang banyak terdapat di Asia Timur. Mereka diklasifikasikan sebagai biji minyak. Kedelai dianggap sebagai protein lengkap karena adanya jumlah asam amino esensial. Manfaat kedelai ditemukan pada negara-negara seperti China dan Jepang, di mana masyarakatnya lebih kecil terkena penyakit jantung, osteoporosis, kanker payudara dan kelenjar prostat.
Berikut sejumlah manfaat kesehatan yang dapat Anda peroleh dari kedelai :
1. Antioksidan
Kedelai mengandung senyawa yang disebut isoflavon, di mana bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Senyawa ini bertanggung jawab untuk memperbaiki sel dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh polusi, sinar matahari dan proses tubuh yang normal.
2. Mengurangi resiko penyakit jantung
Protein dan isoflavon hadir dalam kedelai, membantu dalam mengurangi kolesterol LDL (kolesterol "jahat") serta penurunan kemungkinan pembekuan darah. Hal ini pada gilirannya, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Penelitian menunjukkan, konsumsi susu yang mengandung 25 gram protein kedelai selama sembilan minggu mengakibatkan penurunan 5% kolesterol LDL rata-rata.
3. Mencegah kanker
Isoflavon bertindak sebagai agen antikanker yang melawan sel-sel kanker. Melindungi tubuh dari kanker hormon seperti itu dari rahim, payudara dan prostat.
4. Membalikkan efek endometriosis
Kedelai membantu dalam menunda aksi estrogen alami tubuh, yang bertanggung jawab untuk mengurangi atau mencegah rasa sakit selama periode menstruasi (perdarahan berat) dan gejala lainnya pada wanita.
5. Mencegah osteoporosis
Protein kedelai membantu dalam penyerapan yang lebih baik kalsium dalam tulang. Isoflavon yang hadir dalam makanan kedelai berfungsi untuk memperlambat kehilangan tulang dan menghambat kerusakan tulang yang pada gilirannya mencegah osteoporosis.
6. Mengatasi gejala menopause
Kandungan isoflavon pada kedelai membantu untuk mengatur estrogen. Penelitian telah menemukan bahwa isoflavon kedelai dapat mengurangi  rasa panas pada badan (hot flushes) pada wanita menopause.
7. Memberi efek baik untuk diabetes dan sakit ginjal
Protein dan serat yang larut dalam kedelai, mengatur kadar glukosa darah dan filtrasi ginjal, dengan demikian mengendalikan diabetes dan penyakit ginjal.
8. Menjaga berat badan
Kandungan serat yang tinggi pada kedelai sebagai alat untuk manajemen (mengatur) berat badan. Ini adalah indeks glisemik rendah (GI) makanan yang mengatur gula darah dan fluktuasi insulin. Sehingga dapat membantu mengontrol rasa lapar. Hal ini akan sangat membantu Anda dalam proses penurunan berat badan.
 sumber : kompas.com

Betapa Mengerikan Akibat Kecanduan Merokok

Mari kita usahakan untuk berhenti merokok teman. sayangilah keluarga dan orang-orang yang Anda kasihi dan Anda sayangi. Rokok tidak hanya merugikan Anda, tetapi juga orang di sekitar Anda. Alhamdulillah saya sudah berhenti merokok, dan saya bisa berhenti begitu bersyukur karena memang susah sekali jika sudah kecanduan rokok seperti saya dulu. Berikut ini adalah penggalan kisah pengalaman pribadi yang dialami oleh bapak Daniel H.t. Selamat membaca....


Seorang teknisi komputer cerita kepada saya, dia pernah memperbaiki komputer (CPU) di sebuah kantor. CPU yang hendak diperbaiki itu ada di dalam sebuah ruangan yang ketika dia masuk langsung tercium aroma asap rokok yang kuat sekali. Rupanya pegawai-pegawai di sana bekerja di sana sambil merokok. Entah sudah berapa lama hal itu berlangsung.
Yang membuat dia terkejut adalah ketika dia membuka CPU yang hendak diperbaiki itu. Begitu dilepaskan tutupnya dia melihat di dalamnya ada banyak jelaga berwarna coklat kehitam-hitaman menempel di beberapa bagian. Ketika dia mencoba meraba jelaga tersebut dan menciumnya, segera tercium aroma asap rokok yang keras sampai dia terbatuk-batuk. Rupanya penyebab kerusakan pada CPU tersebut ternyata adalah jelaga yang tercipta dari asap rokok!
Mengenai bagaimana buruknya dampak dari nikotin (tar) yang masuk ke dalam tubuh pecandu rokok, melalui paru-paru dan jaringan tubuhlainnya,  mungkin bisa diwakili oleh eksperimen yang terekam di You Tube berikut ini:




Betapa mengerikan, bukan?
Salah satu paman saya adalah perokok berat sejak masih remaja. Dampak dari kecanduannya terhadap rokok itu membuat jari-jari tangannya sudah lama berwarna coklat tua, gigi yang kecoklat-coklatan, dan kulit wajah yang kering dan berkeriput, yang membuatnya kelihatan lebih tua 10 tahun dari usia sebenarnya.


Kami sudah banyak kali mengingatkannya untuk menghentikannya kebiasaannya itu. Tetapi rupanya sangat sulit. Selalu saja ada argumen yang diciptakan untuk membenarkan hobi buruknya itu.
Bahkan ketika mengingatkannya bahwa dengan merokok umurnya bisa lebih pendek daripada seharusnya, karena berpotensi tinggi terkena banyak penyakit berbahaya, seperti kanker paru-paru, jantung, stroke, dan lain-lain. Bahwa seandainya dia tidak merokok, besar kemungkinan dia bisa hidup berbahagia bersama istri dan anak-anaknya jauh lebih lama daripada kalau dia meneruskan hobinya itu. Dan, bahwa kalau sampai salah satu atau lebih penyakit berbahaya itu kena pada dirinya, semua penyesalan pun akan terlambat. Tetapi, semuanya itu tidak mempan.
Payahnya, dia selalu menolak kalau didesak untuk segera melakukan check-up ke dokter ahli jantung. Mungkin takut hasilnya buruk, atau dilarang merokok oleh dokter.
Salah satu argumennya adalah, lihat saja banyak orang yang tidak merokok juga terkena penyakit kanker, dan sebagainya itu. Sedangkan banyak juga orang yang merokok tetapi umurnya panjang.


Biasanya saya jawab, memang bukan berarti mutlak setiap perokok berat akan terkena penyakit-penyakit itu, tetapi dengan menjadi pecandu, risiko itu akan menjadi lebih sangat besar.
Seperti orang yang tiap hari keluar mengendarai sepeda motor atau mobil, bukan berarti dia pasti mengalami kecelakaan lalu-lintas. Tetapi, dengan berada di jalan raya, kemungkinan itu menjadi semakin besar. Cuma belum sempat memperlihatkan kepadanya video dari You Tube tersebut di atas. Namun baru sekarang dia kelihatannya sudah mulai sadar, ketika melihat beberapa orang teman dan kerabatya, mengalami (gejala) penyakit jantung koroner serius akibat antara lain dari kecanduan merokok, termasuk pengalaman dua orang kakak laki-laki saya, pecandu rokok, yang terpaksa dipasang ring pada syaraf jantung mereka masing.
13149872111246532647
Proses pemasangan ring pada pembuluh jantung yang mengalami penyempitan. Dan, operasi by pass, ketika pasang ring tidak lagi bisa menolong (http://msnbcmedia1.msn.com)
Dua orang kakak saya yang itu adalah pecandu rokok sejak remaja juga. Bahkan beberapa tahun lalu, ketika dokter sudah menasihati mereka untuk berhenti merokok, dengan “menakut-nakuti” dengan peringatan: “Kalau masih mau hidup lebih lama dengan istri dan anak-anak yang tercinta. Anda harus segera berhenti merokok sama sekali,” belum mampu menghentikan kecanduannya itu.


Namun waktu itu saya sudah yakin bahwa sebenarnya di dalam hati kecil mereka pasti ada rasa khawatir akan hal itu. Pasti ada semacam signal dari pikiran mereka sendiri untuk segera menghentikan kebiasaan buruk yang hanya merusak tubuh sendiri itu. Yang pada akhirnya hanya akan menyusahkan diri sendiri, dan orang lain. Terutama sekali istri dan anak-anaknya. Tetapi kecanduan akan rokok itu mengalahkan signal-signal peringatan dari dalam diri sendiri itu.
Mungkin juga karena sudah menjadi semacam perilaku dasar kita, bahwa sebelum semuanya itu terjadi, umumnya banyak dari kita yang tidak terlalu memperhatikan secara serius hal yang sebenarnya sangat serius mengenai kesehatan dan jiwa kita sendiri itu. Setelah semua terlambat, barulah penyesalan abadi mengisi sisa umur kita. Apa gunanya lagi?
Masih “mendingan” kalau langsung meninggal. Kalau “hanya” terkena stroke? Kita akan menjadi tidak lebih dari hidupnya tumbuh-tumbuhan. Yang hidup, tetapi sama sekali tidak bisa bergerak dan berbuat apa-apa sendiri. Atau kalau terkena penyakit kanker yang menyiksa sisa hidup kita selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun sebelum ajal datang menjemput. Belum lagi biaya yang sangat besar menguras habis semua harta-benda yang didapat selama bertahun-tahun. Ujung-ujungnya, toh meninggal dunia juga.
Masih “untung” kalau misalnya, penyakit kankernya masih dalam stadium dini yang memungkinkan masih bisa ditolong meskipun dengan biaya yang sangat besar. Itu kalau kita mempunyai tabungan yang lebih dari cukup untuk itu. Tetapi itu pun tidak bisa membuat tubuh kita kembali normal, fit seperti sedia kala.


Ada kerabat saya yang mengalami penyakit kanker stadium dini (bukan pecandu rokok). Memang bisa diobati sampai sembuh. Tetapi selama proses penyembuhan yang makan waktu beberapa tahun itu hidupnya terasa penuh dengan siksaan karena harus melalui tahapan seperti kemoterapi yang menyiksa. Belum lagi rasa depresi dan frustasi berat.
Sekarang sudah sembuh. Tetapi sudah tidak benar-benar sekuat sebelum itu. Dia selalu menasihati kami: Jaga badan, jaga makan, pola hidup yang psoitif. Jangan sampai mengalami seperti apa yang dia alami. Sungguh tersiksa, katanya.
Dua orang kakak laki-laki saya yang saya sebutkan di atas, akhirnya sekarang berhenti total merokok. Setelah dua-duanya mengalami gejala-gejala penyempitan pembuluh darah ke jantung. Bahkan salah satunya sempat mengalami kebutaan selama kira-kira 30 menit. Kata dokter, karena usianya relatif masih muda waktu itu, peredaran darahnya masih kuat untuk akhirnya menerobos kebuntuan yang menyebabkan kebutaan sementara itu. Kalau tidak, sudah pasti akan mengalami buta permanen dan/atau stroke.
Dalam waktu yang tidak berselisih jauh, ketika mereka berdua melakukan pemeriksaan di dokter ahlijantung, melalui tahapan-tahapan treadmill, EKG, foto rontgen, 64-Slice CT-Scan, dan melalui pemeriksaan katerirasi, diketahui terdapat banyak penyumbatan pada pembuluh darah jantungnya. Akhirnya, masing-masing dipasang ring sebanyak 3 buah pada pembuluh darah jantungnya.
Sebenarnya ada lagi seorang adik laki-laki saya yang juga sudah dipasang ring pada pembuluh jantungnya. Hanya saja, bukan karena kecanduan merokok.
Saya sendiri tidak pernah merokok. Pola hiudp juga menurut saya cukup baik, dengan makan yang tidak berlebihan. Hampir tidak pernah ngemil. Meskipun doyan udang, kepiting dan cumi-cumi, tidak pernah makan secara berlebihan. Dulu doyan sekali makan daging beefsteak, sate babi, dan sejenisnya yang terbuat dari daging yang berwarna merah, dan berlemak tinggi. Tetapi sejak mendapat pengetahuan untuk jangan banyak mengkonsumsi daging berwarna merah seperti sapi, maka sudah cukup lama saya mengurangi secara drastis mengkonsumsi makanan yang berbahan utama daging berwarna merah itu.


1314989225127419148
Dua buah apel dan segelas besar teh hijau adalah konsumsi saya setiap hari (malam)
Yang paling banyak saya konsumsi setiap hari adalah ikan, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Setiap hari saya mengkonsumsi dua buah apel dan teh hijau segelas besar.
Meskipun kegiatan olahraga rutin baru saya mulai beberapa tahun belakangan ini, tetapi saya rasakan itu belum terlambat, dan memang bermanfaat untuk kebaikan kesehatan saya.
Mungkin karena semua hal yang saya biasa saya jalani rutin selama bertahun-tahun itulah, maka hasil pemeriksaan jantung saya di dokter ahli jantung yang sama dengan yang memeriksa dua orang kakak saya itu, hasilnya baik semua. Bahkan hasil pemeriksaan dengan 64-Slice CT-Scan, tidak ditemukan pengapuran sama sekali (nihil), atau kelainan lain pada jantung saya.


Hal yang sama juga ketika melakukan general check-up yang lain untuk cek kolesterol, gula darah, asam urat, ginjal, dan lain-lain. Puji Tuhan!
13152125413167087
Siklus waktu jam terjadinya pelepasan toksin dari dlm tubuh versi ilmu kedokteran tradisional Cina. Warna hijau (ppukl 11 mlm - 3 disni hari) adalah fase-fase terpenting pelepasan toksin oleh tubuh.
Yang belum berhasil saya atasi adalah mendisiplinkan diri sendiri untuk tidur tidak terlalu larut malam. Biasanya saya baru menuju ranjang setelah pukul 12 tengah malam. Rata-rata baru tidur pada pukul 01.30. Katanya, pola tidur seperti ini tidak baik bagi kesehatan kita. Meskipun durasinya cukup.
Seorang sinshe yang belum lama ini memeriksa saya, mengatakan bahwa kesehatan hati saya meskipun masih cukup bagus, tetapi ada gejala pelemakan, harus dijaga. Caranya adalah antara lain yang terpenting harus sudah tidur sebelum pukul 11 malam. Karena menurut ilmu kedokteran tradisional Cina, setiap manusia punya periode yang sangat penting di kala tidur. Dimulai pada pukul 11 malam sampai pukul 3 dini hari. Itu tidak bisa diganti dengan waktu yang lain. Pada pukul 11 malam sampai pukul 3 dini hari itulah terjadi pelepasan racun-racun dari dalam tubuh kita melelaui proses pernafasan.
Orang yang hidupnya setiap hari kerja keras dan tidur lewat tengah malam, kata sinshe itu, sebagian besar mengalami gangguan hati yang serius, yang tidak jarang berujung pada kematian. Misalnya, bintang film, penyiar radio, satpam, dan seterusnya.
Tidur yang tidak sesuai dengan standar kesehatan menurut ilmu kedokteran tradisional Cina juga, katanya, mengakibatkan gejala suka lupa, meskipun masih dalam usia yang relatif muda. Gejala itulah yang sekarang menjadi salah satu “cirikhas” saya: Pelupa.  Selain itu juga sulit konsentrasi, badan sering terasa lemas dan pegal-pegal. Itu, katanya, sebagai dampak dari kurang berfungi secara maksimalnya hati (liver).
Mendapat “pengetahuan baru” ini saya sekarang sedang berupaya untuk menjalanninya. Yang sayangnya sampai hari ini belum terlaksana secara baik. Buktinya, saya masih mengirim artikel ini  pada pukul 01:45 WIB (dini hari). Hehehe …
Tapi, inti dari tulisan ini adalah ingin berbagi untuk kita semua. Marilah, kita mulai dari sekarang untuk selalu memperhatikan dengan serius kesehatan diri masing-masing. Agar jangan sampai menyesal di kemudian hari,setelah semuanya itu sudah terlambat. Hanya menyusahkan diri sendiri, dan orang lain. Terutama keluarga dekat kita.
Jangan sampai ini yang terjadi pada kita: Di kala muda mengorbankan kesehatan demi uang, di kala tua mengorbankan uang demi kesehatan. Atau, karena terlalu kerja keras, lupa waktu, demi menghasilkan uang sebanyak-banyaknya. tetapi oleh karena itu pula, kita kemudian sakit keras, dan semua uang itu dipakai untuk mengobati kita (yang belum tentu berhasil). ***

Sudahkah Anda bisa memahami, dari kisah pengalaman tersebut di atas?mari kita laksanakan untuk berhenti merokok....