Ilustrasi (dok: Thinkstock
Rokok mentol dapat menimbulkan risiko penyakit stroke yang lebih besar daripada jenis rokok lainnya, terutama bagi non-perokok dan perempuan.
Para peneliti dari Kanada menemukan risiko stroke bagi perokok mentol dua kali lipat lebih besar daripada perokok yang menghisap rokok biasa. Sedangkan bagi perokok pasif yang menghirup asap rokok mentol risiko stroke bisa tiga kali lipat.
"Mentol pada rokok merangsang saluran napas atas reseptor dingin yang dapat menghalangi mekanisme pernapasan. Belum jelas mengapa merokok rokok mentol hanya berisiko terhadap stroke dan tidak meningkatkan risiko penyakit kardiopulmoner lainnya," kata Dr Nicholas Vozoris, salah seorang peneliti dari Rumah Sakit St Michael di Toronto.
Penelitian mengenai rokok mentol ini dipublikasikan pada tanggal 9 April 2012 di Archives of Internal Medicine.
"Hasil penemuan ini bukan berarti bahwa rokok jenis lain lebih baik dari rokok mentol. Semua jenis rokok buruk bagi kesehatan seseorang, dan dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap berbagai penyakit kanker, penyakit jantung dan penyakit paru-paru," kata Vozoris seperti dilansir msn, Selasa (10/4/2012).
Tahun lalu, US Food and Drug Administration menyatakan larangan terhadap rokok mentol karena rasa mint tampaknya dapat membuat orang yang bukan perokok tertarik untuk merokok. Namun, larangan itu belum menunjukkan hubungan rokok mentol dengan risiko terhadap penyakit stroke.
Para peneliti menghimpun data dari US National Health pada tahun 2001-2008 dan survei pemeriksaan gizi pada lebih dari 5.000 perokok usia 20 tahun dan lebih tua. Sekitar 26 persen dari responden merokok jenis rokok mentol.
"Studi mengenai hal ini masih memiliki beberapa keterbatasan karena para peneliti tidak memperhitungkan terapi obat yang mungkin berpengaruh terhadap perokok dan kebiasaan merokok masing-masing orang," kata Vozoris.
Penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum kesimpulan dapat ditarik tentang risiko kesehatan yang terkait dengan jenis-jenis rokok. Selama ini studi mengenai rokok mentol hanya menunjukkan hubungan, dan belum dapat menunjukkan sebab akibat.
"Namun mentol pada rokok mungkin melibatkan bahan kimia dalam proses pembuatannya yang mungkin mengakibatkan risiko tersendiri," kata Dr. Clinton Wright, seorang profesor neurologi di University of Miami Miller School of Medicine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar